Rabu, 08 Maret 2017

Dari saya (1)

Saya sudah tidak muda lagi, tetapi pasti anda heran kenapa selera musik saya berkiblat ke barat ?, musik keras lagi.
Sejarahnya memang berawal dari masa remaja saya. Saat saya berusia remaja, adalah saat saat bangkitnya musik Britania Raya atau Inggris. The Beatles, The Rolling Stones, The Beegees dan group musik lainnya sangat mendominasi penggemar musik ditanah-air pada dekade 1970-an.
Waktu itu menjamur Studio studio Radio Amatir dikota Bandung dan Cimahi ; di Bandung antara lain ada Radio Chevy 88, Young Generation, Bongkeng, Continental, Oz, Mara, dan banyak lagi yang sudah tidak saya ingat lagi. Tiap hari radio radio non komersil ini memutar lagu yang lagi ngetop saat itu a.l. Led Zeppelin, Deep Purple, Rolling Stones, The Doors, Beatles, Grand Funk, dsb. tanpa jeda iklan "duurrr" hampir 24 jam setiap harinya.
Sedangkan di Cimahi, tahun 1970-an, yang waktu itu belum sebesar kota Cimahi sekarang ; ada beberapa Radio Amatir yang daya siarnya masih sebatas lokal kota Cimahi. Yang masih saya ingat adalah Radio Unasco, Lita, dan WT ( Double You Tee) singkatan dari Warung Tjontong dimana radio itu berada, dimana saya adalah salah satu penyiarnya. Penyiar "asbun" alias asal bunyi, maklum penyiar amatir. Nah, selama siaran diradio inilah kecintaan saya akan musik barat yang saat itu mewabah, menjadi semacam kebutuhan yang tak bisa dilepaskan. Ada juga musik lokal yang saya sukai, tentu saja yang bergenre rock, a.l. God Bless, AKA Group, The Rollies, Super Kid, dsb.
Saya kadang kadang mencoba untuk menggemari musik yang sesuai dengan usia saya, misalnya lagu keroncong, pop melayu, dsb. tapi tetap saja selera saya tak bisa tergantikan oleh yang lain. Tetapi walaupun demikian saya selalu menghargai musik genre apapun, termasuk dangdut.
.
Saya cukupkan sekian dulu cerita perjalanan masa remaja saya, besok kita sambung lagi.
.
Bandung, 9 Maret 2017.
da51.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar